Sabtu, 16 Mei 2015

APLIKASI PERPETAAN DALAM BIDANG PERTAMBANGANGAN

APLIKASI PERPETAAN DALAM BIDANG PERTAMBANGANGAN

1.            Definisi Perpetaan
Perpetaan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan peta. Segala sesuatu yang berhubungan dengan peta banyak sekali, antara lain : arti peta itu sendiri,fungsi peta, jenis – jenis peta, prosedur pembuatan, manfaat peta dan sebagainya.
A.           Definisi Peta
Peta adalah adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu.Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas. Peta juga merupakan sarana informasi umum, informasi yang dapat diperoleh diantaranya :
·               Letak suatu objek geografis di suatu wilayah.
·               Mengetahui luas dan jarak wilayah di lapangan.
·               Menggambarkan bentuk suatu wilayah yang sebenarnya.
·               Menghimpun data geografis yang diperlukan suatu wilayah tersebut.
·               menunjukkan berbagai bentang alam pada suatu wilayah, seperti relief, pegunungan, gurun pasir, sungai, tanah, dan lain-lain
·               menunjukkan kenampakan sosial budaya berupa jumlah dan persebaran, seperti jumlah dan persebaran tanah pertanian, persebaran permukiman, persebaran flora dan fauna, perkotaan, dan lain-lain.
B.           Jenis – jenis Peta
Secara umum peta dikelompokkan berdasarkan isi peta, skala peta, nilai data, dan sifat data yang ditampilka pada peta.
·               Berdasarkan isinya, peta dikelompokkan kedalam dua jenis, yaitu peta umum dan peta khusus
·               Berdasarkan skala petanya, yaitu peta skala besar, sedang, dan kecil.
·               Berdasarkan nilai datanya, yaitu peta kuantitatif dan peta kualitatif.
·               Berdasarkan sifat datanya, yaitu peta stasioner dan peta dinamis.
Berdasarkan isinya, peta bisa dikelomokkan ke dalam 2 jenis yaitu :
1)        Peta umum
peta umum merupakan peta yang berisikan semua kenampakan bumi secara umum, baik kenampakan alami maupun kenampakan buatan manusia. jenis-jenis peta umum yaitu:
·         Peta topografi : merupakan peta yang hanya menggambarkan suatu
wilayah tertentu di permukaan bumi. Contoh :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6XvXrmKcBj4OyoSJxfUXcsVrXW78LwHHg1RPww1c1vEHBFmXz5NaAS5i6mGYM4aH4DV9JLDSlI8V51xuJ8_el152Ycez3flwcScK1Edo7w2344ZFJbf6qIlkHW3ISHxDWeapicBzf_s47/s320/topografi.jpg

·         Peta kartografi: merupakan peta yang menggambarkan sebagian
permukaan bumi. Contoh:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwp7NjTcEe8P0cO5QpwbkhbeP7yoEEhCu1QHbIDLMm7CcYfzkY0UBsXHBPf6qsXrJObe2Uas6h6LABdNCwxFMAe660joKODS1fWqyctwfMp623UwMZ0wa4iPkW6HIGI2xx-3Ivz1P6Th5x/s320/Benua-Australia.gif

·         Peta Dunia: merupakan peta yang menggambarkan seluruh
permukaan bola bumi. Contoh:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtW6rqRTTiDvSqZgvIiTleyo2Y9jQmQQHsCjL56Q0uhT_yFfVAAwIRAhzJSW5PPayD2KpL7yDCOcITsLHANOfnOpLeuCKGDd1jfapjp0PwxP108spa9D4I95g8M1XP5GfLO6vmNROxH_7B/s320/peta-dunia.jpg

2)        Peta khusus
peta khusus adalah peta yang dibuat untuk tujuan tertentu disebut juga peta tematik.
·         berdasarkan skala peta dapat dibedakan menjadi :
a)    Peta skala besar memiliki skala antara 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000 
b)    Peta skala sedang memiliki skala antara 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000
c)    Peta skala kecil memiliki skala antara 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000

·         berdasarkan sifat nilai datanya dibedakan menjadi 2 yaitu :
a)    Peta kuantitatif : merupakan peta yang akan menjawab lokasi
keberadaan suatu objek beserta nilai objek tersebut. Contoh:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsNm1Bt_eEo_qUnN9nhInK5R7nTar8Ip0gYClua8Kc8bi_Jx32pY12uMTNItTrsEuAGZn_xgg-v7I5mF9UE0HyyrP14C7tGvYq_uUV63r0V84pr5TstcDOjklMFa8Ym-T7icdDYCQ_8eP1/s320/2009-06-04_rawan_bencana_kepadatan_penduduk_BNPB-585x413.jpg

b)    Peta Kualitatif : merupakan peta yang menunjukkan keberadaan
suatu objek di lokasi tertentu. contohnya: peta lokasi perkebunan teh di puncak, Jawa Barat.

·         Berdasarkan sifat datanya :
a)    Peta Stasioner : merupakan peta dengan sifat data yang
menggambarkan permukaan bumi yang memiliki sifat tetap atau stabil. contohnya peta jalur pegunungan.

b)    Peta Dinamis : merupakan peta yang menggambarkan keadaan
permukaan bumi yang selalu berubah-ubah atau tidak stabil. contohnya peta jaringan jalan atau peta kepadatan penduduk.

C.           Prosedur Pembuatan Peta
Ada beberapa tahap prosedur pembuatan peta, yaitu :
·               Tahap pencarian dan pengumpulan data
Ada beberapa cara dalam mencari dan mengumpulkan data, yaitu:
a)         Secara langsung
Cara pencarian data secara langsung dapat melalui metode konvensional yaitu meninjau secara langsung ke lapangan dimana daerah tersebut akan dijadikan objek dari peta yang dibuat. Cara ini disebut dengan teristris. Dengan cara ini dilakukan pengukuran medan menggunakan theodolit, GPS, dan alat lain yang diperlukan serta pengamatan informasi ataupun wawancara dengan penduduk setempat secara langsung sehingga didapat data yang nantinya akan diolah.
Dapat pula dilakukan secara fotogrameti, yaitu dengan metode foto udara yang dilakukan dengan memotret kenampakan alam dari atas dengan bantuan pesawat dengan jalur khusus menurut bidang objek. Atau dapat pula menggunakan citra dari satelit serta cara-cara lain yang dapat digunakan
b)        Secara tak langsung
Melalui cara ini tentu saja kita tidak usah repot-repot meninjau langsung ke lapangan melainkan kita hanya mencari data dari peta atau data-data yang sudah ada sebelumnya. misalnya dalam membuat peta kepemilikan tanah di daerah Semarang, kita cukup mencari peta administrasi lengkap kota Semarang, kemudian dapat diperoleh data pemilikan tanah di Lembaga Pertanahan daerah atau nasional (BPN).
Data yang diperoleh dari pencarian data secara tak langsung ini disebut dengan data sekunder, sedangkan peta yang digunakan sebagai dasar pembuatan peta lain disebut sebagai peta dasar.
·               Tahap pengolahan data
Data yang telah dikumpulkan merupakan data spasial yang tersebar dalam keruangan. Data yang telah diperoleh tersebut kemudian dikelompokkan misalnya data kualitatif dan data kuantitatif, kemudian data kuantitatif dilakukan perhitungan yang lebih rinci. Langkah selanjutnya yaitu pemberian simbol atau simbolisasi terhadap data-data yang ada.
Dalam tahap pengolahan data akan mudah dengan menggunakan sistem digital komputing karena data yang masuk akan langsung diolah dengan software atau aplikasi tertentu sehingga data tersebut akan langsung jadi dan siap untuk disajikan.
·               Tahap penyajian dan penggambaran data
Tahap ini merupakan tahap pembuatan peta dari data yang telah diolah dan dilukiskan pada media. Dalam tahap ini dapat digunakan cara manual dengan menggunakan alat-alat yang fungsional, namun cara ini sangat membutuhkan perhitungan dan ketelitian yang tinggi agar didapat hasil yang baik.
Akan lebih baik jika digunakan teknik digital melalui komputer, penggambaran peta dapat digunakan aplikasi-aplikasi pembuatan peta yang mendukung, misalnya ARC View, ARC Info, AutoCAD Map, Map Info, dan software lain. Setelah peta tergambar pada komputer, kemudian data yang telah disimbolisasi dalam bentuk digital dimasukkan dalam peta yang telah di gambar pada komputer, pemberian informasi tepi, yang kemudian dilakukan proses printing atau pencetakan peta
·               Tahap penggunaan data
Tahap ini sangatlah penting dalam pembuatan sebuah peta, karena dalam tahap ini menentukan baik atau tidaknya sebuah peta, berhasil atau tidaknya pembuatan sebuah peta. Dalam tahap ini pembuat peta diuji apakah petanya dapat dimengerti oleh pengguna atau malah susah dalam dimaknai. Peta yang baik tentunya peta yang dapat dengan mudah dimengerti dan dicerna maksud peta oleh pengguna. Selain itu, pengguna dapat memberikan respon misalnya tanggapan, kritik, dan saran agar peta tersebut dapat disempurnakan sehingga terjadi timbal balik antara pembuat peta (map maker) dengan pengguna peta (map user).
Dalam buku “Desain dan Komposisi Peta Tematik” karangan Juhadi dan Dewi Liesnoor, disebutkan bahwa tahapan pembuatan peta secara sistematis yang dianjurkan adalah:
a)    Menentukan daerah dan tema peta yang akan dibuat
b)    Mencari dan mengumpulkan data
c)    Menentukan data yang akan digunakan
d)    Mendesain simbol data dan simbol peta
e)    Membuat peta dasar
f)     Mendesain komposisi peta (lay out peta), unsur peta dan kertas
g)    Pencetakan peta
h)    Lettering dan pemberian simbol
i)      Reviewing
j)      Editing
k)    Finishing

2.            Perpetaan Untuk Pertambangan
Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka
penelitian, pengolahan, dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, kontruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang.
Manfaat perpetaan dalam bidang pertambangan :
A.            Sebagai alat bantu untuk mengetahui gambaran kawasan yang akan disurvei atau diteliti serta membantu menentukan lokasi-lokasi yang mungkin akan ditempatkan petak percobaan, lokasi penelitian, rute jalan, base camp dan lain-lain.
B.            Membantu untuk menuju lokasi atau letak tempat-tempat yang akan dituju.
C.           Sebagai alat untuk memasukan data yang dijumpai di lapangan. Untuk data-data yang terkait dengan keruangan,
D.           seperti lokasi temuan spesies, lokasi kawasan yang terganggu sangat membantu apabila datanya langsung dimasukan kedalam peta.
E.            Sebagai alat untuk melaporkan hasil penelitian atau survey.



KESIMPULAN

Perpetaan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan peta. Segala sesuatu yang berhubungan dengan peta banyak sekali, antara lain : arti peta itu sendiri,fungsi peta, jenis – jenis peta, prosedur pembuatan, manfaat peta dan sebagainya.
Peta merupakan alat bantu yang utama untuk menjelaskan keadaan suatu wilayah dan mencari informasi geografis yang dapat berbentuk 2 dimensional maupun berbentuk 3 dimensional. Peta dapat dibuat sendiri ataupun menggunakan peta yang sudah dibuat orang lain. Dengan demikian isi pada peta merupakan saringan atau hasil pilihan (bagian), bukan merupakan hasil jiplakan dari peta lain. Pada dasarnya peta berguna sebagai alat peraga (presentasi) untuk menyajikan atau memperoleh informasi yang terkandung dalam suatu wilayah.

Manfaat perpetaan dalam bidang pertambangan :
·                     Sebagai alat bantu untuk mengetahui gambaran kawasan yang akan disurvei atau diteliti serta membantu menentukan lokasi-lokasi yang mungkin akan ditempatkan petak percobaan, lokasi penelitian, rute jalan, base camp dan lain-lain.
·                     Membantu untuk menuju lokasi atau letak tempat-tempat yang akan dituju.
·                     Sebagai alat untuk memasukan data yang dijumpai di lapangan.
·                     Untuk data-data yang terkait dengan keruangan, seperti lokasi temuan spesies, lokasi kawasan yang terganggu sangat membantu apabila datanya langsung dimasukan kedalam peta.
·                     Sebagai alat untuk melaporkan hasil penelitian atau survey.



DAFTAR PUSTAKA
Iqbal, “Resume Perpetaan”. http://www.scribd.com/doc/208712384/Resume-Perpetaan. Diakses pada 27 September 2014. Pukul 8.03 WIB.
Ipan, “Membuat Peta”. https://ipankreview.wordpress.com/tag/membuat-peta/. Diakses pada 27 September 2014. Pukul 10.10 WIB.
Firdaus66, “Aplikasi Perpetaan”. http//www.scribd.com/doc/107151173/04-aplikasi-pemetaan. Diakses pada 27 September 2014. Pukul 11.10 WIB.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar