[HILANG]
Terimakasih telah menjadi motivator dan insfirator
untuk saya. selalu sharing masalah keluarga, organisai, keilmuan dan
segala hal yang selalu memacu saya untuk menjadi manusia yg lebih baik.
Saya menemukan orang tua yang sekaligus bisa menjadi seorang teman.
Keluargamu begitu hangat, aura bahagia selalu terasa, saya beruntung
pernah masuk merasakannya.
Saya terpukul mendengar kabar bahwa beliau pergi lebih dahulu sebelum saya membuktikan sesuatu kepadanya. tapi saya bahagia mendengar bahwa beliau pergi dengan tenang dan tanpa rasa sakit.
Maafkan saya yah,
thankyou and love u
Al-Fatihah....
Almarhum Ma'mun Abdulloh
Minggu, 03 Desember 2017
Kamis, 19 Oktober 2017
BATUAN BEKU
BATUAN BEKU (IGNEOUS ROCK)
A.
Genesa Batuan Beku
Batuan
beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras
akibat adanya perubahan baik di bawah permukaan sebagai batuan instrusif maupun
di atas permukaan bumi sebagai batuan ekstrutif. Batuan beku meliputi sekitar
95% bagian teratas kerak bumi (15 km) tetapi jumlahnya yang besar tersebut
sering tidak tampak karena tertutupi lapisan yang relatif tipis dari batuan
sedimen dan metamorf. Temperatur yang tinggi dari magma memberikan suatu perkiraan
bahwa magma berasal dari bagian yang dalam dari bumi. Semua material gunung
berapi yang dikeluarkan ke permukaan bumi akan mendingin dengan cepat dalam
skala geologi, sedang proses pembantukan batuan beku yang terjadi di bawah
permukaan bumi berlangsung lama. Dalam suatu magma yang mengandung unsur O, Si,
Mg, dan Fe maka mineral dengan titik beku tertinggi Mg-olivin (forsterite), akan mengkristal pertama
kemudian diikutioleh Fe-olivin (fayelite).
Pada magma yang kaya akan komponen plagioklas, maka anortit akan
megkristal dahulu kemudian dikuti yang lainnnya sampai albit. Kristalisasi
semacam ini terjadi akibat reaksi menerus yang terjadi pada kesetimbangan
antara cairan dan endapan kristal sebagai fungsi turunan temperatur (Subroto,
1984)
Gambar 1
Bentuk Umum Tubuh Batuan
Beku
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi genesa atau keterjadian
batuan beku diantaranya yaitu :
1.
Differensiasi Magma
Diferensiasi
magma adalah proses yang memungkinkan satu magma homogen menghasilkan
bermacam-macam batuan beku yang secara kimiawi berbeda.
2.
Asimilasi Magma
Proses pembauran / pencampuran
magma induk dengan batuan samping yang diterobosnya.
3.
Fraksinasi Magma
Proses pembauran dari sebagian
magma yang terjadi selama proses penghabluran berjalan sehingga dapat
menghasilkan batuan beku yang berbeda dari satu magma induk yang sama.
B.
Tekstur
Batuan Beku
Tekstur pada batuan beku umumnya
ditentukan oleh tiga hal utama, yaitu sebagai berikut :
1.
Kristalinitas
Kristalinitas merupakan derajat
kristalisasi dari suatu batuan beku pada waktu terbentuknya batuan tersebut.
Kristalinitas digunakan untuk menunjukkan berapa banyak yang berbentuk kristal
dan yang tidak berbentuk kristal, selain itu juga dapat mencerminkan kecepatan
pembekuan magma. Apabila magma dalam pembekuannya berlangsung lambat maka
kristalnya kasar. Sedangkan jika pembekuannya berlangsung cepat maka kristalnya
akan halus, akan tetapi jika pendinginannya berlangsung dengan cepat sekali
maka kristalnya berbentuk amorf.
Dalam
pembentukannnya dikenal tiga kelas derajat kristalisasi, yaitu:
a)
Holokristalin,
adalah batuan beku dimana semuanya tersusun oleh kristal. Tekstur holokristalin
adalah karakteristik batuan plutonik, yaitu mikrokristalin yang telah membeku
di dekat permukaan.
b)
Hipokristalin,
Hipokristalin adalah apabila sebagian batuan terdiri dari massa gelas dan
sebagian lagi terdiri dari massa kristal.
c)
Holohialin,
Holohialin adalah batuan beku yang semuanya tersusun dari massa gelas. Tekstur
holohialin banyak terbentuk sebagai lava (obsidian), dike dan sill, atau
sebagai fasies yang lebih kecil dari tubuh batuan.
2.
Granularitas
Granularitas dapat diartikan sebagai
besar butir (ukuran) pada batuan beku. Pada umumnya dikenal dua kelompok tekstur
ukuran butir, yaitu:
a)
Fanerik
atau fanerokristalin, Besar kristal-kristal dari golongan ini dapat dibedakan
satu sama lain secara megaskopis dengan mata telanjang.
b)
Afanitik,
Besar kristal-kristal dari golongan ini tidak bisa dibedakan dengan mata
telanjang sehingga diperlukan bantuan mikroskop. Batuan dengan tekstur afanitik
dapat tersusun oleh kristal, gelas atau keduanya.
c)
Amorf, butiran penyusunnya berupa gelas halus menyeluruh.
3.
Bentuk Kristal
Bentuk kristal merupakan sifat dari
suatu kristal dalam batuan, jadi bukan sifat batuan secara keseluruhan.
C.
Struktur
Batuan Beku
Struktur adalah kenampakan hubungan antara bagian-bagian batuan
yang berbeda. Pengertian struktur pada batuan beku biasanya mengacu pada
pengamatan dalam skala besar atau singkapan dilapangan, pada batuan beku
struktur yang sering ditemukan yaitu :
1.
Masif
Bila
batuan pejal,tanpa retakan ataupun lubang-lubang gas.
2.
Jointing
Bila batuan tampak seperti
mempunyai retakan-retakan.kenapakan ini akan mudah diamati pada singkapan di
lapangan.
3.
Vesikular
Dicirikan dengan adanya
lubang-lubang bekas
keluarnya gas pada saat proses pendinginan magma. Sturktur
ini dibagi lagi menjadi 3 yaitu :
·
Skoriaan : bila lubang-lubang gas tidak saling
berhubungan.
·
Pumisan : bila lubang-lubang gas saling berhubungan.
·
Aliran : bila ada kenampakan aliran dari kristal-kristal
maupun lubang gas.
Foto 1
Basalt Vesikuler
4.
Amigdaloidal
Bila lubang-lubang gas terisi
oleh mineral-mineral sekunder.
Foto 2
Basalt Amigdaloidal
D.
Deskripsi
Batuan Beku
Batuan
beku dapat dipisahkan menjadi batuan beku non fragmental dan batuan
fragmental. Pada umumnya batuan beku non fragmental berupa batuan beku
intrusif ataupun aliran lava yang tersususn atas kristal-kristal
mineral. batuan beku fragmental juga dikenal dengan batuan piroklastik (pyro=api, clastics= butiran/pecah) yang merupakan bagian dari batuan vulkanik.
Secara umum yang utama harus diperhatikan dalam deskripsi batuan adalah:
1.
Warna Batuan
Warna
batuan berkaitan erat dengan komposisi mineral penyusunnya. mineral penyusun
batuan tersebut sangat dipengaruhi oleh komposisi magma asalnya sehingga dari
warna dapat diketahui jenis magma pembentuknya. Batuan beku yang berwarna
cerah umumnya adalah batuan beku asam yang tersusun atas mineral-mineral
felsik, misalnya kuarsa, potash feldsfar dan muskovit. Batuan beku yang
berwarna gelap sampai hitam umumnya batuan beku intermediet dimana jumlah
mineral felsik dan mafiknya hampir sama banyak. Dan batuan beku yang berwarna
hitam kehijauan umumnya adalah batuan beku basa dengan mineral penyusun dominan
adalah mineral-mineral mafik.
2.
Struktur Batuan
Struktur adalah kenampakan
hubungan antara bagian-bagian batuan yang berbeda.
3.
Tekstur Batuan
Pengertian
tekstur batuan mengacu pada kenampakan butir-butir mineral yang ada di
dalamnya, yang meliputi tingkat kristalisasi, ukuran butir, bentuk butir,
granularitas, dan hubungan antar butir (fabric).
tekstur berhubungan dengan sejarah pembentukan dan keterdapatannya.
4.
Bentuk
Butir
·
Euhedral, bentuk kristal dari
butiran mineral mempunyai bidang kristal yang sempurna.
·
Subhedral,bentuk
kristal dari butiran mineral dibatasi oleh sebagian bidang kristal yang
sempurna.
·
Anhedral, berbentuk
kristal dari butiran mineral dibatasi oleh bidang kristal yang tidak
sempurna.
5.
Komposisi Mineral
Berdasarkan
mineral penyusunnya batuan beku dapat dibedakan menjadi 4 yaitu :
kelompok granit-riolit kelompok
diorit-andesit, kelompok gabro-basalt dan
kelompok ultra basa
6.
Derajat Kristalisasi
Derajat
kristalisasi mineral dalam batuan beku, terdiri atas holokristalin, hipokristalin dan holohyalin.
7.
Sifat Batuan
Sifat
Batuan Beku dibagi menjadi 3 antara lain :
a)
Asam
(Felsik)
Batuan
beku yang berwarna cerah umumnya adalah batuan beku asam yang tersusun
atas mineral-mineral felsik.
b)
Intermediet
Batuan beku yang berwarna gelap sampai hitam umumnya batuan beku intermediet diman jumlah mineral felsik dan mafiknya hampir sama banyak.
Batuan beku yang berwarna gelap sampai hitam umumnya batuan beku intermediet diman jumlah mineral felsik dan mafiknya hampir sama banyak.
c)
Basa
(Mafik)
Batuan
beku yang berwarna hitam kehijauan umumnya adalah batuan beku basa dengan
mineral penyusun dominan adalah mineral-mineral mafik.
d)
Ultrabasa
(Ultramafik )
Batuan beku yang berwarna
kehijauan dan berwarna hitam pekat dimna tersusun oleh mineral – mineral mafic seperti olivin.
Langganan:
Postingan (Atom)